Jumat, 25 Juni 2010

Isi Hati Amay

By : Lumiere des etoiles
Malam itu ada konser Band di alun-alun kota. Dan disana tampak seorang gadis cantik bersama teman-temannya. Gadis itu tak lain adalah Amay.
“Hai Amay….?!” Sapa salah seorang cowok. Ternyata cowok itu adalah Randy.
“Hai juga Ran, gimana kabarnya? Udah lama gak ketemu neh!” Jawab Amay.
“Baik-baik aja kok, oh ya boleh minta nomer hp kamu gak? Gimana sekarang hubungan kamu sama Alex?”
“Boleh kok, neh missed call sendiri aja. Dan kalau tentang Alex, aku gak pernah ada hubungan khusus sama Alex. Temenan biasa aja kok!” Jawab Amay.
“Oh, maaf ya aku kira kamu dulu pacaran sama Alex”.
“Gak apa-apa aku ngerti kok, pasti temen-temen semua juga ngira aku sama Alex pacaran”. Jawab Amay lagi.
Dalam hati Amay, dia bertanya-tanya apa Alex benar-benar gak datang malam itu. Akhirnya Amay sms Alex untuk memastikan dia datang atau gak.
“Malem Alex, lgi ap? Qm bnr2 g’dtg leat konser y?? Maaf klo aq ni ggu qm”. Sms segera dikirim pada Alex.
“Malem juga May, Maaf aq bkn’y ngk mw dtg ksna, tp aq lgi ad acr klrga neh. Qm ngk mrh kan May sm aq?” balasan sms dari Alex pun datang.
“Ga Lex, ya udh met ngpain aj ya.. Salam buat Nanda ya” Balas Amay untuk yang terakhir kalinya malam itu.
Amay terlihat murung malam itu. Karena Alex, cowok yang ditaksir Amay, yang sebenarnya Alex pun juga memiliki perasaan yang sama dengan Amay, tak bisa datang di acara konser malam itu. Mereka baru dekat belakangan ini.
“Kamu kenapa May? Sakit ya? Kok tumben diem aja”. Tanya Verli salah satu sahabat Amay.
“Gak apa-apa Ver, aku cuma males aja”. Kata Amay lesu.
“Apa perlu aku anter pulang sekarang May?” Timpal Randy.
“Gak usah Ran, makasih, biar aku pulang sendiri aja. Ya udah, duluan ya temen-temen”.
“Okay…!” kata teman-teman Amay serempak.
“Hati-hati May dijalan, good night..!” Kata Randy yang terakhir sebelum Amay benar-benar melesat pulang.
Sesampainya dirumah, Amay langsung berbaring di tempat tidurnya. Dan seperti biasa, ia menulis kejadian-kejadian yang dialaminya seharian penuh.

Dear diary

Kenapa Alex tega denganku? Tadi pagi aku sangat bahagia karena dia bilang akan datang melihat konser malam ini denganku, tapi ternyata dia ada acara keluarga yang gak bisa ditunda. Sebenarnya seperti apa perasaan dia padaku? Akankah Alex memiliki rasa sepertiku?? Mungkin suatu saat akan terjawab semua keraguanku.

Saat selesai menulis diary, tiba-tiba handphone Amay berdering. Ada sms masuk, yang ternyata dari Randy. Tapi tak di balas oleh Amay karena ia merasa lelah dan ngantuk.
“Hay Amay, met pagi.. maafin aq coz smlem aq ngk bsa dtg lht konser brg qm, qm ngk bnr2 mrh ma aq kn?” Sms dari Alex untuk Amay. Alex merasa menyesal karena tak bisa datang melihat konser bersama Amay.
“Gak kok Lex, bysa ja lgi” sms balasan Amay pada Alex.
“Ya sudah May, met ap ja, ni aq lgi mw main basket” kata Alex pada Amay.
Semenjak malam itu Amay ngerasa Alex beda dari biasanya. Amay jadi ragu akan perasaannya selama ini pada Alex. Dan ternyata semua keraguan Amay terjawab. Alex punya teman cewek yang tak suka bila Alex dekat dengan Amay. Akhirnya Amay dan Alex-pun tak pernah lagi curhat lewat sms ataupun telphone lagi.
Pagi itu Amay terlihat riang berangkat sekolah, tiba-tiba ditengah jalan Amay bertemu dengan Ratih.
“May, kamu tau gak, kemarin sore aku main di sekolah Alex buat ketemuan sama Rita. Tapi di sana aku malah ditanya sama segerombolan cewek, mereka tanya kenal gak sama mantan Alex yang namanya Amay. Saat aku tanya siapa yang bilang kamu mantan Alex, katanya Alex sendiri yang bilang sama mereka. Oh ya May, memang kamu pernah pacaran sama Alex ya?” tanya Ratih, teman sekelas Amay.
“Masak sih sampai segitunya? Aku gak pernah pacaran sama Alex, aku cuma sempet deket bentar sama dia” jawab Amay.
“Oh gitu ya, ya sabar aja ya. Alex sok banget ngaku-ngaku kamu mantan dia” gerutu Ratih melihat temannya murung.
Setelah mendengar perkataan Ratih tadi, Amay terlihat murung. Hanya kebencian yang ada padanya.
“Aku tak akan memaafkanmu Lex!!” kata Amay dalam hati.
Hari-hari telah berlalu, dan Amay-pun tak pernah lagi tahu seperti apa Alex. Nama Alex sudah tak ada lagi dalam hatinya.
“Hay May, tumben murung gitu? Cantiknya hilang lho” tanya Randy.
“Eh ada kamu Ran, iya neh boring banget” jawab Amay.
“Mending ikut aku sepedaan yuk, gak enak banget lihat gebetanku, eh maaf maksudnya temenku yang cantik ini kusut mukanya” ajak Randy pada Amay dengan nada gugup.
“Gebetan (kata Amay melamun tak percaya sekejap), eh iya deh, tapi jangan lama-lama ya” pinta Amay dengan perasaan penasaran.
Merekapun pergi bersama dengan mengendarai motor Randy. Semenjak saat itu, hubungan mereka semakin dekat saja. Hingga sudah satu tahun lebih mereka dekat, akhirnya Randy mengungkapkan perasaan yang dipendamnya selama ini terhadap Amay.
“May, boleh gak aku bilang sesuatu sama kamu?” tanya Randy saat mereka pergi bersama.
“Yeah, bilang ya tinggal bilang aja kali Ran! Kayak baru kenal sama aku aja” (sambil mengacak-acak rambut Randy)
“Apa salah kalau aku suka kamu? Dan apa salah kalau aku mau kamu jadi cewekku?” tanya Randy serius dan dengan terbata-bata.
“Kamu gak salah suka sama aku, tapi maaf ……(selang beberapa detik)……..aku gak bisa Ran, aku gak bisa menolak kamu karena aku juga suka kamu. Dari dulu hanya kata-kata ini yang aku tunggu darimu” jawab Amay sambil senyum dan hati yang lega.
Mata Amay telah nanar, hingga ia meneteskan air mata kebahagiaan di pipinya. Perasaan damai dan tenang menyelimuti hati Amay saat Randy memeluknya. Baru kali ini Amay dipeluk seorang cowok yang disayang dan dicintainya.
“Makasih ya May, I Love You” kata Randy lirih berbisik di telinga Amay.
“Iya Ran, I Love You Too” jawab Amay tersenyum dalam pelukan Randy.
Setelah itu mereka resmi berpacaran. Hari-hari Amay dengan Randy jauh lebih indah dibanding dengan Alex. Mereka bahagia hingga sekarang dan selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar